Happy Salma, salah satu artis terkenal Indonesia, tidak hanya dikenal karena bakat aktingnya tetapi juga karena kehidupan pribadinya yang seperti dongeng. Kisah cintanya yang penuh warna mencapai puncak ketika ia menikah dengan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa, seorang pangeran dari bangsawan Ubud. Pernikahan mereka, yang digelar dengan adat Bali, menjadi perbincangan hangat dan menandai awal babak baru dalam hidup Happy Salma.
Pernikahan Adat Bali dengan Bangsawan Ubud
Pada 3 Oktober 2010, Happy Salma dan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa mengikat janji dalam sebuah upacara pernikahan yang mengesankan di Puri Sareh, Kabupaten Gianyar, Bali. Menggunakan adat Bali yang kaya akan simbolisme dan tradisi. Pernikahan ini tidak hanya menggambarkan penyatuan dua hati tetapi juga penggabungan dua budaya dan tradisi yang kaya. Acara tersebut menjadi bukti nyata dari keindahan dan kedalaman budaya Bali serta penghormatan terhadap tradisi leluhur.
Kehidupan Pasca-Pernikahan Happy Salma dan Tjokorda Bagus
Sejak menikah, Happy Salma telah menetap di Bali dan menjalani kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk dunia hiburan. Lebih fokus pada keluarga dan berbagai aktivitas sosial serta budaya. Bersama sang suami yang merupakan keturunan bangsawan, mereka telah dikaruniai dua anak, Tjokorda Sri Kinandari dan Tjokorda Ngurah Rayidaru. Yang membawa kebahagiaan dan keceriaan baru dalam kehidupan mereka.
Baca Juga : Chandra Liow: Perjalanan Iman Anak Pendeta
Peran Happy Salma dalam Melestarikan Budaya
Menjadi bagian dari keluarga bangsawan Ubud, Happy Salma tidak hanya menjadi istri dan ibu tetapi juga ambasador budaya. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Bali, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional. Dengan cara ini, ia berkontribusi pada pelestarian warisan budaya yang berharga dan memperkenalkan kekayaan tersebut kepada generasi baru.
Kesimpulan: Happy Salma, Menjalin Kisah Cinta dengan Warisan Budaya
Kisah Happy Salma menikah dengan bangsawan Ubud adalah lebih dari sekadar cerita tentang cinta dan pernikahan. Ini adalah cerita tentang bagaimana cinta bisa mempertemukan dunia, budaya, dan tradisi yang berbeda. Dengan pernikahannya, Happy Salma tidak hanya menjadi bagian dari keluarga bangsawan tetapi juga menjadi pelindung dan penyampai budaya Bali yang kaya. Kisahnya menginspirasi banyak orang dan membuktikan bahwa kehidupan nyata terkadang bisa seindah, bahkan lebih indah, dari dongeng.