Omesh dan Dian Ayu – Momen ini menandai peralihan anak mereka, Btara Langit, ke usia yang lebih matang, di mana kepercayaan dan tanggung jawab mulai diperkenalkan secara nyata. Namun keputusan ini juga memicu perdebatan luas di kalangan netizen mengenai batas usia ideal bagi anak-anak untuk menggunakan media sosial secara aktif.

Hadiah Ulang Tahun yang Penuh Pertimbangan

“Ini bukan hanya tentang punya akun medsos, tapi tentang belajar bertanggung jawab dalam dunia digital,” tulis Omesh dalam caption unggahannya. Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah diskusi panjang antara dirinya dan Dian, serta setelah menilai kesiapan mental dan emosional anak mereka.

Langit, yang kini berusia 10 tahun, dikenal sebagai anak yang aktif, cerdas, dan sudah cukup akrab dengan teknologi sejak dini. Menurut Omesh, selama ini Langit sudah sering tampil di konten-konten keluarga mereka dan menunjukkan ketertarikan terhadap dunia digital. Namun, membuka akses langsung ke media sosial merupakan tahap baru yang memerlukan bimbingan intensif.

Dian Ayu menambahkan bahwa akun media sosial tersebut akan tetap berada dalam pengawasan orang tua. “Kami akan mengatur waktu penggunaannya, memantau interaksi, dan memberi batasan yang jelas. Ini bukan tentang membebaskan, tapi membimbing,” tegasnya dalam wawancara dengan salah satu media hiburan nasional.

Respons Netizen: Antara Dukungan dan Kekhawatiran

Seiring dengan viralnya kabar ini, warganet pun ramai-ramai memberikan komentar yang beragam. Sebagian besar memberikan dukungan dan menilai langkah Omesh dan Dian sebagai bentuk parenting yang modern namun tetap bertanggung jawab. Banyak yang menyebut bahwa anak-anak masa kini memang harus dibekali dengan literasi digital sejak dini agar dapat mengelola identitas dan reputasi mereka secara bijak di dunia maya.

“Salut sama Omesh dan Dian, mereka nggak cuma kasih izin, tapi juga dampingi.  Yang penting adalah edukasi dan pengawasan,” tulis salah satu netizen di kolom komentar Instagram mereka.

“Bukannya lebay, tapi anak usia segitu masih rentan. Dunia media sosial itu keras. Salah langkah sedikit bisa berdampak besar ke psikologi anak,” komentar seorang pengguna Twitter yang viral dan memicu diskusi panjang.

“Kami tidak akan lepas tangan. Justru ini jadi momen kami untuk mengajarkan bagaimana bersikap di ruang publik digital. Kami percaya, dengan pendampingan yang tepat, Langit bisa belajar dan berkembang,” jelasnya.

Omesh dan Dian Ayu Memberikan Izin : Mengajarkan Literasi Digital Sejak Dini

Apa yang dilakukan oleh Omesh dan Dian Ayu sesungguhnya mencerminkan tantangan baru dalam dunia parenting di era digital. Teknologi dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Oleh karena itu, memperkenalkan anak pada dunia digital dengan pendekatan yang bijak dan terstruktur menjadi kunci utama.

Psikolog anak dan keluarga, dr. Nadya Putri, M.Psi, menilai keputusan Omesh dan Dian bisa menjadi langkah positif jika dilakukan dengan batasan dan edukasi yang konsisten.  Literasi digital harus dimulai dari rumah. Anak perlu tahu bagaimana menjaga privasi, memahami etika berkomunikasi, dan mengenali potensi bahaya di dunia maya,” ujarnya.

Langkah Omesh dan Dian juga membuka diskusi publik yang sehat tentang peran orang tua di era digital. Bahwa parenting saat ini bukan hanya soal membimbing anak dalam dunia nyata, tetapi juga dalam ruang digital yang kompleks dan cepat berubah. Dengan memberi ruang sambil tetap mengarahkan, mereka memberi contoh bahwa kepercayaan dan kontrol bisa berjalan beriringan.

Baca Juga : Jefri Nichol Aktor Muda Penuh Talenta dan Investasi Cerdas

Omesh dan Dian Ayu Memberikan Izin kepada Anak Mereka untuk Mulai Menggunakan Media Sosial sebagai Hadiah Ulang Tahun

Namun, di balik kontroversi tersebut, ada pesan penting tentang pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak mengenal dan menghadapi dunia digital. Momen ini bukan sekadar hadiah ulang tahun, tetapi langkah awal dalam pendidikan literasi digital yang bertanggung jawab dan penuh perhatian.